TekajeDuaBlog
Sabtu, 31 Oktober 2015
Sabtu, 26 September 2015
Jumat, 25 September 2015
Produksi Teks Berita (Petani Tembakau terancam Gulung tikar)
Harga Tembakau Murah,
Petani Terancam Gulung Tikar
Santoso, petani tembakau warga desa Sumberagung,
Kec. Kepohbaru,Kab. Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur membenarkan bahwa harga
tembakau tahun ini mengalami kemerosotan. Harga tembakau tahun lalu yang
berkisar 18.000 sampai 20.000 , kini menurun menjadi 10.000 hingga 14.000 , Hal
ini dikarenakan kualitas tembakau yang kurang baik akibat kekeringan yang
melanda kawasan Bojonegoro dan permainan harga para pengepul
“Harga jual yang dipatok petani 14.000, setelah
sampai ke gudang dilipat gandakan harga penjualan hingga bisa mencapai 21.000 ”
Tutur Santoso.
Dengan penurunan harga jual tembakau hasilnya tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari , dengan kenaikan harga bahan pokok
yang semakin melambung akibat harga Rupiah yang semakin terpuruk hingga
mencapai 14.700 per US Dolar. Apalagi mereka yang membiayai kebutuhan sekolah
anaknya, hal ini disebabkan karena mahalnya biaya sekolah dikalangan sekolah
SMA/SMK sederajat.
Narasumber : Santoso
Tim Redaksi
Reporter
: Nonny Ananda Putri
Kameramen : Yuli Arisandi
Penyunting : -Rudi Yulianto
-Yuke
Ari Widayanto
Teks Berita 3 Suka Nasi Pecel
- Mencari hubungan antara stuktur
teks berita dan peristiwa yang terjadi
Empat Pelajar Thailand di SMKN 1 Baureno
Suka Nasi
Pecel, Namun Kesulitan Komunikasi
NO
|
STUKTUR TEKS
|
KALIMAT TEKS
|
1
|
Orientasi
|
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar
30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat
pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
|
2
|
Peristiwa
|
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke
sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai
upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing
kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat
pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar
Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono. Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya. Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya. Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK
Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar
Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah,"
jelasnya.
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun.
"Mereka belajar biasa seperti anak
pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.
Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand,"
ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya. syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.
"Suka makan belut, ikan dan gurami
bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru,
menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis] |
3
|
Sumber berita
|
|
- menentukan
ciri kebahasaan (keterangan) dalam teks berita.
Paragraf
|
Waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Sebab
|
Alat
|
1
|
sejak dua bulan lalu.
|
SMK Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten
Bojonegoro.
|
-
|
sudah mendunia melalui dunia pendidikan.
|
empat pelajar Thailand belajar di sekolah
yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan sejak dua bulan lalu.
|
-
|
2
|
Seusai upacara di halaman sekolah
|
ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno.
|
-
|
masing-masing kelasnya.
|
-
|
-
|
3
|
-
|
-
|
Menunjukkan Paspor untuk memperkenalkan nama ke empat pelajar dari Thailand.
|
- menunjukkan Paspor mereka
- dibungkus daun pisang.
|
Namanya sulit, panggilannya juga unik.
|
-daun pisang.
-paspor
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
di
sekolahan
|
belajar bersama dan menerima mereka
seperti pelajar lainnya.
|
-
|
ketika para pelajar asal Negeri Seribu
Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik
ucapan jelek.
|
-
|
6
|
sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September
|
SMKN 1 Baureno
|
belajar di sekolah smk n 1 baureno,
Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan Bojonegoro.
|
-
|
-
|
-
|
7
|
-
|
SMK Negeri 1 Baureno dan SMK Futuhiyah
Mrage, Demak, Jawa Tengah
|
-
|
-
|
Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri
1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya
|
-
|
8
|
-
|
di Indonesia
|
diajak pertukaran pelajar dengan SMK
Negeri 1 Baureno.
|
-
|
terkait program Southeast Asian
Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec),
Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama
lima tahun.
|
-
|
9
|
-
|
di Thailand
|
-
|
-
|
ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena
ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand
|
-
|
10
|
-
|
-
|
Tujuannya selain mengenal dua negara juga
persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
|
-
|
sebab para siswa yang berjumlah 1.191
siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. Ini bisa menjadi
spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing.
|
-
|
11
|
-
|
SMK Negeri 1 Baureno
|
go internasional
|
kerja sama pertukaran pelajar luar negeri
|
syarat untuk bisa kerja sama pertukaran
pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan
besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio,
Honda dan perusahan besar lainnya
|
dengan Axio, Honda dan perusahan besar
lainnya
|
12
|
-
|
di Kota Ledre
|
-
|
-
|
pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga
banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
-
|
13
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14
|
-
|
-
|
-
|
menggunakan bahasa isyarat
|
perlu memahamkan para siswa luar negeri
tersebut
|
-
|
- menentukan
ciri kebahasaan (verba transitif) dan (verba pewarta) dalam teks berita.
No
|
Paragraph
|
Verba
Transitif
|
Verba
Pewarta
|
1
|
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar
30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat
pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
|
empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Lamongan
|
-
|
2
|
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke
sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai
upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing
kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat
pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar
Indonesia.
|
- para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya.
- di ruang Kepala Sekolah SMKN 1
Baureno, terdapat empat pelajar
|
-
|
3
|
Ternyata mereka empat pelajar dari
Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang.
Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang
guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit,
panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno,
Imam Wahjono.
|
- empat pelajar dari Thailand yang
sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang
- Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih
itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka.
|
kata
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
|
4
|
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi,
Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun
dan Men," sambungnya.
|
-
|
sambungnya.
|
5
|
Tidak hanya itu, saat pertama di
sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri
Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok'
identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka
seperti pelajar lainnya.
|
- Para siswa banyak yang
tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.
|
-
|
6
|
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam
Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30
September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal
budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
|
- Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam
Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli
sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya.
|
Kepala
Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan
|
7
|
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK
Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar
Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah,"
jelasnya.
|
-
|
jelasnya
|
8
|
Mereka berada di Indonesia terkait
program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre
(Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan
diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan
rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara
seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan
SMK Negeri 1 Baureno.
|
- Mereka berada di Indonesia
terkait program Southeast Asian Ministers of Education
Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec).
|
-
|
9
|
"Mereka belajar biasa seperti anak
pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.
Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand,"
ungkapnya.
|
- Mereka belajar biasa seperti
anak pada umumnya
|
ungkapnya
|
10
|
Tujuannya selain mengenal dua negara juga
persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga
berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa
harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi
spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
|
- para siswa yang berjumlah
1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri
|
imbuhnya
|
11
|
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama
pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan
perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama
dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go
internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
|
- SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja
sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya
|
tandasnya
|
12
|
Tampak para pelajar Thailand tersebut
sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri
1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
- para pelajar Thailand tersebut
sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre
|
-
|
13
|
"Suka makan belut, ikan dan gurami
bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru,
menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
-
|
terang
salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
14
|
Selain itu para guru yang mengajar juga
menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri
tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang
bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN
1 Baureno. [zid/lis]
|
- para guru yang mengajar
juga menggunakan bahasa isyarat
|
pungkas
Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno
|
Teks berita 2 Lantik Bantara
- Mencari
hubungan antara stuktur teks berita dan peristiwa yang terjadi
Pramuka SMKN 1 Lantik Bantara Laksana di Tuban
NO
|
STUKTUR TEKS
|
KALIMAT TEKS
|
1
|
Orientasi
|
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi
Bantara dan Laksana Penegak.
|
2
|
Peristiwa
|
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X
dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan
pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan
menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan
berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar,
kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk
apapun, kecuali peta buta.
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro. Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak. Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya. Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis] |
3
|
Sumber berita
|
-
Pengirim: Alfa Beta
-
Jihan Ayu Kelas XI APk 2
-
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro
Kang To
|
- menentukan
ciri kebahasaan (keterangan) dalam teks berita.
Paragraf
|
Waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Sebab
|
Alat
|
1
|
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015
|
di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan
Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di
Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara
dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan.
|
- Proses
ujian dan pelantikan.
|
Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1
Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana
Penegak. Proses ujian dan pelantikan.
|
-
|
2
|
- Sabtu pagi pukul 06.00
- Sekitar pukul 09.00 WIB
|
- di SMKN 1 Bojonegoro
- Sendang
Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban
|
menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan
untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
|
dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1
Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit
Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
|
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang
Maibit dan langsung menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk
dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
|
- Dengan tenda
- Dengan kendaraan
|
3
|
lewat tengah hari
|
dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa
Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. menuju
puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
-
|
dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju
Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan
lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan
mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta.
|
- dengan berjalan kaki
- Peta buta
|
4
|
pada pukul 17.30 WIB
|
Puncak Bulung
|
para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang
menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan.
|
proses long march selama hampir 5 jam.
|
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil
menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana
penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
-
|
5
|
senja
|
di atas bukit
|
para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan
Laksana Penegak.
|
-
|
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi
sangat hikmat
|
bendera Merah Putih
|
6
|
-
|
-
|
Ini akan jadi pengalaman yang luar biasa,
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.
|
-
|
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas
XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik
|
-
|
7
|
-
|
-
|
semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik
|
-
|
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab
disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta
dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari
adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh
|
-
|
- Menentukan
ciri kebahasaan (verba transitif) dan (verba pewarta) dalam teks berita.
No
|
Paragraph
|
Verba
Transitif
|
Verba
Pewarta
|
1
|
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi
Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut
dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1
Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa
Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan,
Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
- Pramuka
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian
sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
|
-
|
2
|
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang
terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB
dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan
dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung
menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai
pramuka bantara dan laksana penegak.
|
- 45 siswa
yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul
06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro
- peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung
menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai
pramuka bantara dan laksana penegak.
|
-
|
3
|
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh
perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa
Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit
dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa
petunjuk apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut
dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
|
- Peserta
dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun
|
-
|
4
|
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5
jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang
menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya
semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka
bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
- para
peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus
tempat pelantikan
- 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil
menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana
penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
-
|
5
|
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi
sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya
kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit,
jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
|
- para
peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
|
-
|
6
|
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas
XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika
berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi
pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya
dilantik,” katanya.
|
- Jihan Ayu
Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika
berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik
|
- Jihan Ayu Kelas XI APk 2,
menuturkan
- katanya
|
7
|
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro
yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para
peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar
biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat
adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
|
- Pembina
Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga
atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan
|
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab
disapa Kang To merasa
puas tuturnya
|
Langganan:
Postingan (Atom)