Jumat, 25 September 2015

Produksi Teks Berita (Petani Tembakau terancam Gulung tikar)

Harga Tembakau Murah,
Petani Terancam Gulung Tikar

Santoso, petani tembakau warga desa Sumberagung, Kec. Kepohbaru,Kab. Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur membenarkan bahwa harga tembakau tahun ini mengalami kemerosotan. Harga tembakau tahun lalu yang berkisar 18.000 sampai 20.000 , kini menurun menjadi 10.000 hingga 14.000 , Hal ini dikarenakan kualitas tembakau yang kurang baik akibat kekeringan yang melanda kawasan Bojonegoro dan permainan harga para pengepul
“Harga jual yang dipatok petani 14.000, setelah sampai ke gudang dilipat gandakan harga penjualan hingga bisa mencapai 21.000 ” Tutur Santoso.
Dengan penurunan harga jual tembakau hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari , dengan kenaikan harga bahan pokok yang semakin melambung akibat harga Rupiah yang semakin terpuruk hingga mencapai 14.700 per US Dolar. Apalagi mereka yang membiayai kebutuhan sekolah anaknya, hal ini disebabkan karena mahalnya biaya sekolah dikalangan sekolah SMA/SMK sederajat.

 Narasumber : Santoso
 









Tim Redaksi





Reporter       :          Nonny Ananda Putri
Kameramen :          Yuli Arisandi
Penyunting  :          -Rudi Yulianto

                                -Yuke Ari Widayanto


Teks Berita 3 Suka Nasi Pecel

  1. Mencari hubungan antara stuktur teks berita dan peristiwa yang terjadi

Empat Pelajar Thailand di SMKN 1 Baureno
Suka Nasi Pecel, Namun Kesulitan Komunikasi
NO
STUKTUR TEKS
KALIMAT TEKS
1
Orientasi
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
2
Peristiwa
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.

Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.

Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.

Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.

Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.

Mereka berada di Indonesia terkait  program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun.
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.

Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.

syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. 

Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.

Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
3
Sumber berita
  1. Chok (Chokcahi)
  2. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
  3. Reporter: M. Yazid
  4. salah seorang guru


  1. menentukan ciri kebahasaan (keterangan) dalam teks berita.
Paragraf
Waktu
Tempat
Tujuan
Cara
Sebab
Alat
1
sejak dua bulan lalu.
SMK Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
-
sudah mendunia melalui dunia pendidikan.
empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan sejak dua bulan lalu.
-
2
Seusai upacara di halaman sekolah
ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno.
-
masing-masing kelasnya.
-
-
3
-
-
Menunjukkan Paspor  untuk memperkenalkan  nama ke empat pelajar dari Thailand.
- menunjukkan Paspor mereka
- dibungkus daun pisang.
Namanya sulit, panggilannya juga unik.
-daun pisang.
-paspor
4
-
-
-
-
-
-
5
-
di sekolahan
belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
-
ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek.
-
6
sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September
SMKN 1 Baureno
belajar di sekolah smk n 1 baureno, Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
-
-
-
7
-
SMK Negeri 1 Baureno dan SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah
-
-
Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya
-
8
-
di Indonesia
diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
-
terkait  program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun.
-
9
-
di Thailand
-
-
ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand
-
10
-
-
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
-
sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing.
-
11
-
SMK Negeri 1 Baureno
go internasional
kerja sama pertukaran pelajar luar negeri
syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya
dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya
12
-
di Kota Ledre
-
-
pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
-
13
-
-
-
-
-
-
14
-
-
-
menggunakan bahasa isyarat
perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut
-

  1. menentukan ciri kebahasaan (verba transitif) dan (verba pewarta) dalam teks berita.
No
Paragraph
Verba Transitif
Verba Pewarta
1
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan
-
2
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
- para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya.
- di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar
-
3
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
- empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang
- Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka.
kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
4
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.
-
sambungnya.
5
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
- Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.
-
6
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
- Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan
7
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
-
jelasnya
8
Mereka berada di Indonesia terkait  program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
- Mereka berada di Indonesia terkait  program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec).
-
9
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
- Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya
ungkapnya
10
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
- para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri
imbuhnya
11
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
- SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya
tandasnya
12
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
- para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre
-
13
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
-
terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
14
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
- para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat
pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno


Teks berita 2 Lantik Bantara

  1. Mencari hubungan antara stuktur teks berita dan peristiwa yang terjadi
Pramuka SMKN 1 Lantik Bantara Laksana di Tuban

NO
STUKTUR TEKS
KALIMAT TEKS
1
Orientasi
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
2
Peristiwa
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta.

Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.

Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.

Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.

Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
3
Sumber berita
-          Pengirim: Alfa Beta
-          Jihan Ayu Kelas XI APk 2
-          Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro Kang To

  1. menentukan ciri kebahasaan (keterangan) dalam teks berita.
Paragraf
Waktu
Tempat
Tujuan
Cara
Sebab
Alat
1
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015
di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan.
- Proses ujian dan pelantikan.
Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan.
-
2
- Sabtu pagi pukul 06.00
- Sekitar pukul 09.00 WIB
- di SMKN 1 Bojonegoro
- Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban

menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
- Dengan tenda
- Dengan kendaraan
3
lewat tengah hari
dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

-
dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta.
- dengan berjalan kaki
- Peta buta
4
pada pukul 17.30 WIB
Puncak Bulung
para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan.
proses long march selama hampir 5 jam.
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
-
5
senja
di atas bukit
para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
-
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat
bendera Merah Putih
6
-
-
Ini akan jadi pengalaman yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.
-
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik
-
7
-
-
semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik
-
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh
-


  1. Menentukan ciri kebahasaan (verba transitif) dan (verba pewarta) dalam teks berita.
No
Paragraph
Verba Transitif
Verba Pewarta
1
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

- Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
-
2
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
- 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro
- peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
-
3
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
- Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun
-
4
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
- para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan
- 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
-
5
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
- para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
-
6
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
- Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik
- Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan
- katanya
7
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
- Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas tuturnya